Disentri merupakan salah satu penyakit yang disebabkan karena infeksi usus atau peradangan pada usus yang bisa berakibat diare. Bukan seperti diare seperti biasanya, diare ini biasanya dibarengi dengan lendir dan darah. Penderita diare biasanya akan mengalmai buang air besar secara terus menerus dengan tekstur feses yang cenderung lembek bahkan cair. Hal ini terjadi biasanya hingga 3 sampai 4 hari tapi tidak semua orang mengalami hal yang sama.
Penyakit ini biasanya terjadi dikarenakan bakteri, bisa juga karena tidak bisa menjaga kebersihan sehingga bakteri mudah menyerang tubuh. Kita tidak pernah tau apakah barang atau hal yang kita sentuh itu bersih, bisa jadi pada barang tersebut terdapat kuman-kuman jahat sehingga bisa terkontaminasi melalui makanan. Disentri ini disebabkan oleh 2 hal yang berbeda, disentri amuba dan disentri basiler. Keduanya pun memiliki sebab yang berbeda yaitu karena entamoeba histolytica dan bakteri shigella.
Untuk bakteri shigella ini biasanya yang paling sering di terjadi, namun ada beberapa bakteri lainnya seperti salmonella dan Escherichia coli. Sedangkan kalau dikarenakan entamoeba biasanya orang-orang yang tinggal di tempat amuba tumbuh. Tak cuma itu saja, tapi komplikasi hati juga bisa menyebabkan disentri amuba.
Apa yang bisa menyebabkan seseorang mengalami disentri?
Penyebab disentri itu ada banyak, bisa karena diri sendiri yang tak bisa menjaga kebersihannya seperti jarang cuci tangan ketika sebelum makan dan tidak cuci tangan setelah dari toilet, karena seperti yang kita tahu toilet adalah sarangnya kuman. Selain itu bisa karena lingkungan yang terlalu dekat dengan pembuangan limbah, memegang beberapa benda yang terdapat kuman, dan juga bisa karena penggunaan pupuk yang terbuat dari kotoran manusia.
Gejala yang ditimbulkan biasanya demam, muntah yang terus menerus, nyeri perut hingga diare yang dibarengi keluar darah. Jika kamu sudah mengalami hal-hal seperti ini, ada baiknya langsung datang ke dokter untuk pengobatan yang lebih lanjut. Karena biasanya gejalanya pun bisa lebih parah dari ini misalnya penurunan berat badan yang sangat drastis.
Alternatif lainnya yaitu melakukan usg endskopi untuk melihat bagaimana kondisi usus dan dokter pun pastinya akan mengecek darah dan feses. Jika dokter sudah mengetahui apakah kondisi tersebut udah parah atau belum, dokter akan memberi antibiotik agar cairan tubuh tetap terjaga.
Lalu apa yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit ini?
Kita memang harus selalu menjaga terutama untuk diri sendiri, tapi dengan lingkungan yang bersih juga bisa mencegah timbulnya penyakit. Kita harus membiasakan untuk selalu cuci tangan entah itu sebelum makan atau setelah memegang barang seperti uang atau hal lainnya yang sering dipegang oleh orang lain. Lalu lebih biak kita jauh-jauh dari penderita disentri dan tidak boleh menggunakan handuk yang sama.
Ketika renang pun kalau bisa jangan sampai terminum air kolamnya, pilihlah minuman dingin yang tepat karena kalau beli smebarangan kita gak pernah tahu apakah es batu itu menggunakan air matang atau air mentah. Dan yang terakhir selalu konsumsi air matang yang telah dimasak hingga mendidih.
Jika disentri sudah parah, maka akan timbul komplikasi dari penyakit ini seperti sindrom hemolitik yang disebabkan bakteri dan bisa merusak sel darah merah. Penderita pun bisa mengalami sistem kekebalan tubuh yang menurun akibatkan mudah terserang HIV. Selain itu disentri juga bisa menyebabkan abses hati dan bisa menyebar hingga otak.